Jumat, 27 September 2013

Virus Ebola


A.     Pengertian
Virus ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus , familia filoviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh  virus tersebut . Penyakit ebola sangat mematikan. Virus ebola menyerang manusia maupun binatang (monyet,gorilla dan simpanse). Dinamakan virus ebola karena ditemukan pada sungai yang bernama Ebola terletak di daerah Republik Demokratik kongo (Zaire) , lokasi wabah epidemi pertama  pada 1976 disebuah RS misi yang dijalankan oleh biarawati belanda . Virus ini merupakan 1 dari 2 famili RNA virus yang bernama folifiridae.
B.     Sejarah dan Asal Mula
Virus Ini mulai menular dari salah satu spesies kera di kongo kemudian mulai menyebar ke manusia.
1.      Tahun 1976 : Virus Ebola pertama kali diidentifikasi di provinsi sebelah barat negara Sudan serta wilayah Zaire ( sekarang Kongo ). Virus Ebola ini pertama kali teridentifikasi setelah terjadi endemik penyakit di wilayah Yambuki, Kongo, dan Nzara, Sudan.
2.     Tahun 2000 : Terdapat 425 orang di Uganda terinfeksi serta lebih dari separuhnya meninggal dunia.
3.     Mei 2011  : Wanita yang berumur 12 tahun di Uganda meninggal dunia karena Virus Ebola.
4.     29 Juli 2012 : terdapat 20 orang yang diduga terinfeksi Virus Ebola di Uganda serta 13 orang dari mereka meninggal dunia.
C.     Siklus Hidup
Siklus hidup dari virus Ebola baru terjadi saat virus masuk ke dalam sel inang. Berikut ini merupakan siklus hidup dari virus Ebola:
1.       Virus berikatan dengan reseptor inang dengan permukaan GP (glikoprotein) peplomer dan berendisitosis ke dalam vesikel sel inang
2.      Penyatuan membran virus dengan membrane vesikel terjadi. Nukleokapsid terlepas ke dalam sitoplasma
3.      Rantai gen sense negative ssRNA digunakan untuk sintesis (3’-5’) poliadenilase, monocistronic mRNAs
4.      Translasi mRNA menjadi protein viral terjadi dengan menggunakan perlengkapan sel inang.
5.      Terjadi Post-translasi dari mRNA. Prekursor glikoprotein (GP0) berikatan erat dengan GP1 dan GP2. Kedua glikoprotein ini, pertama, berpasangan sebagai heterodimer kemudian menjadi trimer. Prekursor SGP berikatan erat pula dengan SGP dan delta peptida.
6.      Bila protein viral jumlahnya makin meningkat maka terjadilah replikasi. Dengan memakai rantai RNA sense negative, (+)ssRNA disintesis. Sintesis (+)ssRNA berfungsi untuk mensintesis (-)ssRNA.
7.      Terbentuknya nukleokapsid baru dan selimut protein yang berasosiasi dengan plasma membran sel inang; virion terlepas.

D.    images (5).jpgimages.jpgBentuk




ebola.jpgbl.jpg






E.     Penularan
1.       Penularan terjadi dari binatang yang telah terinfeksi Virus Ebola ke tubuh manusia.
2.      Kemudian dari manusia yang terinfeksi ini, virus dapat ditularkan ke dalam beberapa cara, misalnya ditularkan dengan cara kontak langsung dengan keringat organ tubuh serta cairan tubuh lainnya dari manusia yang telah terinfeksi Virus Ebola.
3.      Manusia juga dapat terinfeksi oleh sebab berkontak dengan benda, misalnya jarum suntik yang terkontaminasi dengan manusia yang telah terinfeksi Virus Ebola.
4.      Penularan yang terjadi di Rumah Sakit pun dapat terjadi bila pasien serta tenaga medis tidak menggunakan masker atau sarung tangan.
5.      Adapun masa inkubasi nya adalah 2 sampai dengan 21 hari.

F.     Gejala Penderita
1.       Demam mendadak
2.      Tubuh melemah
3.      Otot sakit
4.      Sakit kepala serta sakit tenggorokan
5.      Sering muntah, diare, ruam, ginjal serta fungsi lever terganggu
6.      Muncul pendarahan dalam serta luar
G.     Gambar penderita
download (2).jpgimages (6).jpg
download (3).jpgdownload.jpgdownload (1).jpg
H.    Terapi dan Vaksin
Parah kasus memerlukan perawatan suportif intensif, karena pasien sering dehidrasi dan membutuhkan cairan intravena atau rehidrasi oral dengan solusi yang mengandung elektrolit.
Tidak ada pengobatan khusus atau vaksin belum tersedia untuk demam berdarah Ebola. Beberapa potensi vaksin sedang diuji tapi bisa beberapa tahun sebelum tersedia. Sebuah terapi obat baru telah menunjukkan beberapa janji dalam penelitian laboratorium dan saat ini sedang dievaluasi. Tapi ini juga akan memakan waktu beberapa tahun.
Studi eksperimental telah menggunakan sera hyper-kekebalan pada hewan tetapi tidak menunjukkan adanya perlindungan terhadap penyakit.
I.       Penanganan
1.       Kasus yang dicurigai harus diisolasi dari pasien lain dan teknik keperawatan ketat penghalang dilaksanakan.
2.      Tracing dan menindak lanjuti penderita yang telah terpapar Ebola melalui kontak dekat dengan pasien sangat penting.
3.       Semua staf rumah sakit harus diberitahu tentang sifat penyakit dan jalur transmisinya. Perhatian khusus harus ditempatkan untuk memastikan bahwa prosedur invasif seperti menempatkan infus dan penanganan darah, sekret, kateter dan perangkat hisap yang dilakukan dalam kondisi pengamanan ketat. Staf rumah sakit harus memiliki individu baju khusus, sarung tangan, masker dan kacamata. Alat tidak boleh digunakan kembali kecuali mereka benar didesinfeksi.
4.      Infeksi juga bisa menyebar melalui kontak dengan linen kotor pakaian atau tempat tidur dari pasien dengan Ebola. Karena itu sebelum menangani barang mereka harus desinfeksi.
5.      Masyarakat dipengaruhi oleh Ebola harus mengetahui informasinya, baik tentang sifat dari penyakit itu sendiri dan tindakan penahanan tentang wabah yang diperlukan, termasuk pemakaman almarhum. Orang-orang yang telah meninggal karena Ebola harus segera dan aman dikubur.
J.      Pengobatan
Belum ada obat yang mampu menyembuh- kan pasien ebola sejak penyakit ini merebak. Tetapi ada sedikit peluang bagi penderita karena, satu minggu yang lalu Para ilmuwan Amerika Serikat menyatakan telah mengidentifikasi dan memblok dua sel enzim yang diproduksi virus ebola, baru-baru ini. Doktor Nancy J. Sullivan, peneliti dari Institut Alergi dan Penyakit Infeksi Maryland, AS, menyatakan, efektivitas virus ebola akan lenyap jika dua sel enzim ini ditahan. Ke depan, penemuan ini akan mengarah pada pengobatan penyakit ebola. Virus ebola menggunakan sel enzim untuk menggerogoti sel korban.
K.     Pencegahan
1.      Menghindari bepergian ke daerah yang tengah dilanda wabah ebola atau daerah yang memiliki riwayat wabah ebola
2.     Menghindari kontak dengan cairan tubuh pasien/orang yang terinfeksi ebola seperti darah, feses, air liur, cairan muntahan, air kencing, bahkan keringat
3.     Tidak berhubungan langsung (bersentuhan) dengan pasien ebola

Bila terpaksa harus kontak langsung (dalam kasus membantu korban penyakit ebola) harus menggunakan pelindung diri (proteksi diri) seperti kaca mata, masker, pakaian khusus, sepatu boot dan sarung tangan.

kalo gambarnya gak kebuka klik aja yaa:) kalo gak ask @intansilabn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar